"Aku dapat mempelajari hal-hal baru, tapi kenapa aku nggak benar-benar dapat mengubah kemampuanku ?"
Pernahkah di dalam hati, muncul pertanyaan seperti itu? Bagaimana jawabannya? Ya atau tidak? Kalau jawabannya adalah YA, maka kamu masuk dalam tim fixed mindset.
Mungkin juga muncul pemikiran seperti ini : "Tak masalah seberapa besar kemampuan yang kumiliki, aku dapat selalu mengubahnya meskipun sedikit. Aku pasti bisa mengubah kemampuan yang kumiliki". Kalo kamu punya pemikiran yang sama, maka kamu masuk dalam tim growth mindset.
Cara pandang kita terhadap diri akan berpengaruh terhadap apa yang kita jalani. Penelitian dari Dweck menunjukkan bahwa "pandangan yang kamu adopsi dari dirimu sendiri mempengaruhi caramu menjalani hidup". Hal itu bisa menentukan bagaimana kamu menjadi seperti apa yang kamu inginkan dan bagaimana kamu mencapai sesuatu yang sesuai nilai yang kamu harapkan.
Kepercayaan bahwa kualitas diri diukir diatas batu merupakan fixed mindset. Kemampuan tersebut sudah menetap dan tak mampu dikembangkan. Ia meyakini bahwa inteligensi dan berbagai potensi lain yang dimilikinya sudah ditentukan sejak semula secara genetik sehingga ada batasan yang tak mungkin dapat ditembus oleh latihan ataupun upaya manusia. Sedangkan, keyakinan bahwa kualitas diri kita dapat dikembangkan dengan usaha-usaha tertentu merupakan growth mindset. Meskipun setiap orang berbeda di setiap caranya, mereka dapat berubah dan bertumbuh dengan latihan dan pengalaman. Keyakinan ini akan mendorongnya untuk terus belajar dan berusaha untuk meningkatkan kemampuannya.
Untuk lebih memahami tentang dua mindset diatas, simak yuuk cerita berikut:
Suatu hari, kamu mengikuti kelas yang sangat penting dan kamu sukai. Guru mengembalikan kertas ujian tengah semester ke kelas. Kamu mendapat nilai jelek. Kamu sangat kecewa. Kamu menelepon sahabatmu untuk membagikan pengalaman ini tetapi agak diabaikan.
Apa yang kamu pikirkan?
Kalau kamu memiliki fixed mindset, mungkin kamu akan berpikir bahwa saya merasa ditolak. Saya melakukan kesalahan besar. Saya bodoh. Mereka akan melihat bahwa kejadian ini dapat mengukur secara langsung kompetensi dan keberhargaan mereka.
Sementara kalo kamu berpikir dengan growth mindset mungkin kamu akan mengatakan : Saya butuh belajar lebih keras lagi. Di ujian ku yang akan datang, saya akan berlatih kembali. Temanku sedang ada masalah. Mereka tak akan melabeli dirinya. Meskipun tertekan, mereka berani ambil risiko, menerima tantangan dan tetap bekerja.
Seperti apakah perbedaan Growth Mindset dan Fixed Mindset? Yuuk, kenali lebih dalam tentang gambaran perbedaan growth mindset dan fixed mindset.
Seseorang dengan growth mindset menunjukkan ciri-ciri berikut:
Sedangkan, seseorang dengan fixed mindset menunjukkan ciri-ciri berikut:
Naah, sahabat remaja, dari penjelasan diatas, seperti apakah dirimu? Termasuk tim fixed mindset atau growth mindset nih?
Tetap semangat, karena keyakinan yang kita miliki akan mempengaruhi apa yang akan kita lakukan dan pada akhirnya juga berdampak ke kehidupan kita.
"Mengapa membuang waktu untuk membuktikan berulang kali betapa hebatnya kamu, ketika kamu bisa menjadi lebih baik? Mengapa menyembunyikan kekurangan daripada mengatasinya?" (Carol Dweck)
"Siapa pun yang tidak pernah membuat kesalahan, maka tidak pernah mencoba sesuatu yang baru." (Albert Einstein)
"Jangan malu dengan kegagalanmu, belajarlah darinya dan mulai lagi." (Richard Branson)
Referensi :
Dweck, C.S. Mindset: The New Psychology of Success. New York: Random House.
Chrisantiana, T.S dan Sembiring, T. 2017. Pengaruh Growth MIndset dan Fixed Mindset terhadap Grit pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas X Bandung. Humanitas. 1 (2). https://www.positivityblog.com/growth-mindset-quotes/
Jatuh-Bangkit Seperti Bola Bekel
Kamu Tim Growth Mindset atau Fixed Mindset?
Remaja Juga Bisa
Toxic Relationship VS Healthy Relationship
Kenapa Belajar Perlu Motivasi?
Apa Itu Toxic Relationship?
BERJUANG MERAIH MIMPI
Menjadi Kreatif, Kenapa Nggak?
Tumbuh berkembang bersama sahabat
Antara Passion dan Career, Mana yang Lebih Diutamakan?
Jadikan Membacamu Lebih Asyik
Katakan TIDAK pada Rayuan Pacar
@PSIMAS, 2020. ALL RIGHTS RESERVED