Artikel

Berbagi dengan Dukungan Psikologi Awal (DPA)

Anik Budi Utami, S.Psi.
18-05-2021 16-41_cover.jpg

Hai sahabat remaja, bagaimana kabarmu hari ini? Bagaimana kabar sahabatmu? Bagaimana kabar orang-orang terdekatmu? semoga sehat selalu ya jiwa dan raga.


Menurut kalian di masa remaja apa yang berbeda dari masa sebelumnya? Tambah seru ya pastinya. Masa remaja seperti juga masa-masa lain dalam kehidupan seseorang pasti mempunyai ciri khas tersendiri. Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Secara peran, masa transisi ini juga merupakan masa berubahnya peran seseorang, yaitu sebagai anak-anak yang memiliki ketergantungan kepada orang tua atau orang lain menjadi orang dewasa yang mandiri. Ada banyak kondisi yang seseorang alami pada masa ini, tak sedikit seseorang pada masa ini telah sukses dan bisa memberikan kontribusi besar kepada sekitarnya, namun ada juga remaja yang merasa galau dan merasa tidak eksis pada masa ini. Pada kondisi seperti ini dukungan psikologis dari orang-orang sekitar menjadi sangat berarti utamanya teman dan sahabat yang ada di sekitar mereka.


Sahabat remaja pernah nggak menemui teman atau sahabat kalian lagi galau atau tampak berbeda sikap dan perilakunya suatu waktu? Biasanya apa yang kalian lakukan saat itu?


Gambar oleh: www.freepik.com

Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas mengenai salah satu upaya membantu teman kita yang mengalami masalah dengan Dukungan Psikologi Awal (DPA). Seperti apa sih langkah-langkahnya???

  1. Kenali dan Berikan Perhatian. Mengenali dan memberi perhatian adalah langkah awal untuk memberikan dukungan. Langkah awal ini bertujuan untuk mengenali dan memenuhi kebutuhan temanmu yang sedang mengalami masalah agar merasa aman, nyaman dan tenang. Pada langkah awal ini kenali teman kalian yang sedang membutuhkan bantuan. Kalian bisa perhatikan sikap, perilaku, ekspresi wajah dan lainnya. Bisa jadi, ada yang tampak berbeda hari itu. Sapa dan tanyakan kondisi temanmu. Ajak temanmu ke tempat aman dan nyaman untuk mendengarkan masalah yang dihadapi. Penuhi kebutuhannya yang perlu segera diberikan misalnya memberikan minuman.
  2. Dengarkan.  Langkah berikutnya dengarkan cerita temanmu dengan penuh perhatian atau hadir sepenuhnya sehingga membuat temanmu merasa dipahami. Langkah ini memiliki tujuan untuk memahami situasi sulit atau masalah yang dihadapi temanmu. Berbicaralah dengan mudah dan jelas dimengerti. Ulangi cerita temanmu dengan bahasa yang singkat dan sederhana untuk melakukan konfirmasi. Tanggapi cerita temanmu dengan sikap positif, tidak menyakiti, menghakimi dan menyinggung perasaannya serta perhatikan ekspresi tubuh yang tepat sebagai bentuk empati. Mendengarkannya dengan penuh perhatian dapat mengurangi beban masalah yang dihadapi temanmu.
  3. Hubungkan. Langkah selanjutnya, bantu temanmu untuk merencanakan tindakan selanjutnya. Bantu ia untuk mengenali kemampuannya untuk memecahkan masalah, mencari berbagai informasi dan alternatif solusi, dan jika memang dibutuhkan hubungkan dengan dukungan sosial lain yang dibutuhkan seperti orang tua, guru BK, psikolog dan lainnya.


Ternyata cukup mudah kan ya... membantu sahabat atau teman kita menghadapi situasi sulitnya. Selamat mencoba.... Berbagi dan menjadi bermanfaat buat sesama itu menyenangkan dan menjadi ibadah lho.....


Referensi:

Cahyono, W., dkk.(2019). Pengembangan Model Dukungan Psikologis Awal bagi Pendidikan Anak dan Remaja. Jakarta: Kemendikbud.

Cahyono, W., dkk.(2019). Menjadi Teman Curhat yang Asyik. Jakarta: Kemendikbud.

Silakan bagikan halaman ini:

Artikel Lainnya

Relawan Psikolog Masuk Sekolah Berkontribusi dalam Layanan Helpline #Bersamamu 2024


Laporan Tahun 2022: Memperluas Dampak, Memperkuat Pendampingan


Laporan Tahun 2021: Awal Langkah Mendampingi Remaja di Tengah Pandemi


Jatuh-Bangkit Seperti Bola Bekel


Kamu Tim Growth Mindset atau Fixed Mindset?


Remaja Juga Bisa


Toxic Relationship VS Healthy Relationship


Kenapa Belajar Perlu Motivasi?


Apa Itu Toxic Relationship?


BERJUANG MERAIH MIMPI


Menjadi Kreatif, Kenapa Nggak?


Tumbuh berkembang bersama sahabat


Psikolog Masuk Sekolah
psikologmasuksekolah

@PSIMAS, 2020. ALL RIGHTS RESERVED