Sahabat remaja, pernahkah mengalami suatu masalah?
Apakah yang teman-teman rasakan saat mengalami suatu masalah?
Kadangkala dalam perjalanan hidup kita banyak hal yang kita lalui dan harus hadapi, salah satunya masalah misalnya mendapat nilai kurang bagus, putus dengan pacar, kehilangan barang yang kita sukai dan lain sebagainya. Saat mengalami masalah respon kita bermacam-macam. Ada yang merasa sedih. Apabila teringat masalah itu menjadi menangis, bahkan ada juga yang suka mengurung diri di kamar dan malas untuk bertemu dengan orang lain.
Masalah-masalah psikologis kadang sering dialami remaja baik di keluarga, sekolah maupun masyarakat. Permasalahan yang tak terselesaikan akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari remaja. Di bidang akademik, prestasi bisa menjadi tidak optimal karena kurang konsentrasi dalam belajar. Kondisi kesehatan pun bisa terpengaruh karena ada emosi negatif yang sedang dialami misalnya merasa sedih berhari-hari sehingga menjadi malas makan. Naah, hal ini akan memberikan dampak negatif bagi remaja ketika masalah tak terselesaikan.
Apabila ada temanmu yang sedang memiliki masalah, apa yang teman-teman lakukan?
Teman sebaya merupakan salah satu sumber dukungan emosional yang penting bagi remaja (Robinson dalam Papalia, et all, 2011). Ketika kita menjumpai teman kita yang sedang mengalami masalah, sebagai teman yang baik selayaknyalah kita berusaha membantu teman untuk meringankan beban masalah yang dihadapi. Yaaah.... dalam sehari-hari, kita bisa menjadi teman curhat bagi teman kita... Seperti apa sih menjadi teman curhat yang baik? Ini curhat tak sekedar curhat ya... harapannya kita bisa menjadi teman curhat yang baik yang bisa meringankan beban teman kita dan mencegah permasalahan menjadi lebih berat.

People photo created by pressfoto - www.freepik.com
Dukungan Psikologi Awal
Salah satu keterampilan dalam membantu teman yang memiliki masalah adalah dengan melakukan Dukungan Psikologis Awal (DPA). DPA adalah serangkaian keterampilan sederhana yang dilakukan secara sistematis untuk mencegah dan mengurangi dampak negatif dari suatu masalah sekaligus menunjang proses pemulihan psikologis (Kemendikbud, 2019). DPA bisa dilakukan oleh siapapun, tidak harus oleh kakak-kakak Psikolog lho.... tapi teman-teman juga bisa melakukan. Berikut ada beberapa prinsip dasar dalam melakukan DPA antara lain:
Seperti apakah langkah-langkah yang dilakukan dalam DPA? Simak di artikel berikutnya yaaa...
Referensi:
Cahyono, W. et.all. (2019). Pedoman Pelaksanaan Dukungan Psikologis Awal di Satuan Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud RI
Papalia, et.all. (2011). Human Development (Psikologi Perkembangan). Alih Bahasa: A.K. Anwar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Relawan Psikolog Masuk Sekolah Berkontribusi dalam Layanan Helpline #Bersamamu 2024
Laporan Tahun 2022: Memperluas Dampak, Memperkuat Pendampingan
Laporan Tahun 2021: Awal Langkah Mendampingi Remaja di Tengah Pandemi
Jatuh-Bangkit Seperti Bola Bekel
Kamu Tim Growth Mindset atau Fixed Mindset?
Remaja Juga Bisa
Toxic Relationship VS Healthy Relationship
Kenapa Belajar Perlu Motivasi?
Apa Itu Toxic Relationship?
BERJUANG MERAIH MIMPI
Menjadi Kreatif, Kenapa Nggak?
Tumbuh berkembang bersama sahabat
@PSIMAS, 2020. ALL RIGHTS RESERVED