"Batas waktu pengumpulan tugas masih lama, besok-besok saja saya mengerjakan"
"Tugasnya mudah sekali, besok saya kerjakan kalau sedang mood"
Pernyataan-pernyataan tersebut seringkali dikatakan oleh orang-orang yang menunda tugasnya, padahal sebenarnya bisa dikerjaan saat ini. Penundaan dilakukan dengan berbagai alasan, misalnya akan mendapatkan inspirasi ketika mendekati deadline. Apakah kalian termasuk dalam golongan orang yang seringkali menunda karena merasa mampu mengerjakan tugasnya dengan cepat ketika deadline, disisi lain malah tertekan tugas menumpuk dan waktu yang ada dirasa tidak cukup?
Penundaan yang dilakukan oleh seseorang disebut juga dengan prokrastinasi. Prokrastinasi adalah menunda sampai hari berikutnya yang mana bisa terjadi dalam semua bidang kehidupan misalnya dalam membuat keputusan, mengerjakan tugas sehari-hari, tugas akademik dan tugas lainnya (Ferrari, 1995).
Prokrastinasi yang dilakukan dalam lingkup pendidikan biasa disebut dengan prokrastinasi akademik yang mana siswa menunda untuk mengerjakan tugas dan mulai dikerjakan ketika batas akhir sudah dekat. Nah, orang yang melakukan prokrastinasi ini disebut dengan prokrastinator. Ciri-ciri prokrastinator yaitu menunda sampai menit terakhir untuk menyelesaikan tugas dan memunculkan masalah seperti memunculkan rasa cemas, merasa bersalah dan perasaan tidak nyaman (Solomon dan Rothblum, 1984).
Oleh karena itu, penundaan cenderung memiliki dampak negatif yang mana mempengaruhi psikologis dan prestasi pelakunya. Dampak negatifnya adalah waktu yang terbuang percuma, prestasi yang rendah bahkan putus sekolah, tugas tidak selesai sesuai batas waktunya, semakin tidak produktif dan waktu jadi terbuang sia-sia (Knaus, 2000). Dilihat dari aspek psikologisnya, penundaan membuat siswa menjadi semakin stress karena tugas semakin menumpuk dan batas waktu semakin dekat serta frustasi karena tekanan untuk segera menyelesaikan tugasnya. Selain itu, semakin siswa menunda mengerjakan tugasnya, motivasi belajarnya pun akan semakin menurun dan pada akhirnya terlupakan untuk dikerjakan (Wilson 2012).
Seseorang yang menunda-nunda akan selalu atau hampir selalu mengalami kecemasan yang mengganggu pengerjaan tugasnya. Ia semakin stres dengan tugas-tugasnya, nilainya semakin rendah karena kurang optimal dalam mengerjakannya, serta akan mengganggu kesehatannya karena pengerjaan yang ditumpuk diakhir. Lalu, mengapa seseorang cenderung menunda tugasnya? Apa ya penyebabnya? Kita bahas di artikel selanjutnya yaa...
Daftar pustaka
Ferrari, J. R., Jhonson, J.L. & Mc. Cown W. G. (1995). Procrastination and task avoidance:Theory, research and tratment. New York: Platinum Press
Knaus, W. (2000). Procrastination, blame, and change. Journal of Social Behavior & Personality, 15(5), 153-166.
Solomon, L. J. & Rothbkum, E. D. (1984). Academic procrastination: Frequency and cognitive behavioral correlates. Journal of counseling psychology, 31 (4), 503-509.
Wilson, B. A., (2012). Belonging to Tomorrow: An Overview of Procrastination. International Journal of Psychological Studies, 4 (1), 211-217
Relawan Psikolog Masuk Sekolah Berkontribusi dalam Layanan Helpline #Bersamamu 2024
Laporan Tahun 2022: Memperluas Dampak, Memperkuat Pendampingan
Laporan Tahun 2021: Awal Langkah Mendampingi Remaja di Tengah Pandemi
Jatuh-Bangkit Seperti Bola Bekel
Kamu Tim Growth Mindset atau Fixed Mindset?
Remaja Juga Bisa
Toxic Relationship VS Healthy Relationship
Kenapa Belajar Perlu Motivasi?
Apa Itu Toxic Relationship?
BERJUANG MERAIH MIMPI
Menjadi Kreatif, Kenapa Nggak?
Tumbuh berkembang bersama sahabat
@PSIMAS, 2020. ALL RIGHTS RESERVED